Survival Trekking: Bertahan di Alam Liar Saat Tersesat

Foto oleh Tima Miroshnichenko
Survival Trekking: Bertahan di Alam Liar Saat Tersesat

Trekking di alam bebas adalah pengalaman yang menakjubkan, tetapi ada risiko yang perlu diantisipasi—salah satunya adalah tersesat. Jika itu terjadi, kemampuan bertahan hidup (survival) menjadi keterampilan yang sangat penting. Artikel ini akan membahas langkah-langkah bertahan di alam liar saat tersesat agar kamu bisa selamat dan kembali dengan selamat.
1. Tetap Tenang dan Evaluasi Situasi
Ketika menyadari bahwa kamu tersesat, jangan panik. Tarik napas dalam-dalam dan tenangkan diri. Panik hanya akan membuat keputusan menjadi tidak rasional. Periksa peralatan yang kamu bawa, cari tahu lokasi terakhir yang kamu kenali, dan tentukan langkah berikutnya dengan tenang.
2. Gunakan Metode STOP
Metode STOP (Stop, Think, Observe, Plan) adalah teknik dasar dalam survival:
- Stop (Berhenti): Jangan berjalan tanpa arah, berhentilah dan tenangkan diri.
- Think (Berpikir): Ingat kembali rute yang telah dilewati dan tanda-tanda yang dikenali.
- Observe (Amati): Periksa peralatan yang tersedia dan lingkungan sekitar (sumber air, tempat berlindung, dll.).
- Plan (Rencanakan): Buat strategi terbaik untuk bertahan dan mencari jalan keluar.
3. Menemukan Sumber Air
Air adalah kebutuhan utama dalam bertahan hidup. Jika kehabisan air, carilah sumber seperti sungai, danau, atau air hujan. Jika tidak ada sumber air yang jelas, perhatikan tanda-tanda keberadaan air seperti:
- Burung yang sering terbang rendah, biasanya menuju sumber air.
- Vegetasi hijau yang lebih subur sering menunjukkan adanya air tanah.
- Jejak hewan yang mungkin mengarah ke air.
Jika menemukan air yang keruh, rebus terlebih dahulu atau gunakan filter sebelum diminum.
4. Mencari dan Membangun Tempat Berlindung
Jika hari mulai gelap dan belum menemukan jalan keluar, prioritaskan tempat berlindung. Hindari lembah yang bisa banjir saat hujan dan cari lokasi yang aman dari hewan buas. Gunakan cabang pohon, dedaunan, atau tenda darurat untuk membuat perlindungan dari hujan dan suhu dingin.
5. Menyalakan Api
Api berfungsi untuk menghangatkan tubuh, memasak makanan, mengusir hewan liar, dan sebagai sinyal pertolongan. Jika memiliki korek atau fire starter, gunakanlah. Jika tidak, manfaatkan teknik gesekan kayu atau batu api. Kumpulkan ranting kering sebagai bahan bakar utama.
6. Menentukan Arah Tanpa Kompas
Jika tidak membawa kompas atau GPS, gunakan cara alami untuk menentukan arah:
- Matahari: Matahari terbit di timur dan terbenam di barat.
- Bayangan: Gunakan metode bayangan tongkat untuk menentukan arah utara-selatan.
- Bintang: Rasi bintang Orion atau Polaris (di belahan bumi utara) bisa membantu menentukan arah.
- Aliran air: Sungai kecil biasanya mengarah ke sungai besar atau pemukiman manusia.
7. Mencari Makanan
Jika persediaan makanan habis, carilah sumber makanan alami seperti:
- Buah-buahan liar (pastikan tidak beracun).
- Serangga seperti jangkrik dan belalang (mengandung protein tinggi).
- Ikan atau hewan kecil yang bisa ditangkap.
Hindari tanaman yang tidak dikenal karena bisa beracun.
8. Mengirim Sinyal Minta Pertolongan
Jika merasa tidak bisa menemukan jalan keluar sendiri, kirim sinyal pertolongan dengan cara:
- Membuat asap tebal dari daun hijau yang dibakar.
- Membentuk tanda SOS menggunakan batu, ranting, atau tulisan di tanah terbuka.
- Menggunakan cermin atau benda reflektif untuk memantulkan sinar matahari.
- Bersiul atau berteriak secara berkala untuk menarik perhatian tim penyelamat.
9. Tetap Berhemat Energi
Jangan menghabiskan energi dengan berjalan tanpa tujuan. Gunakan energi dengan bijak untuk mencari air, makanan, dan tempat berlindung. Jika memungkinkan, tetap di satu tempat agar lebih mudah ditemukan oleh tim penyelamat.
Kesimpulan
Bertahan di alam liar saat tersesat membutuhkan ketenangan, strategi, dan pemanfaatan sumber daya yang tersedia. Dengan menerapkan langkah-langkah di atas, peluang selamat akan lebih besar. Selalu persiapkan diri sebelum trekking dengan membawa perlengkapan dasar survival seperti peta, kompas, pisau lipat, korek api, dan air minum yang cukup.